Nama cewek itu Rene. Cewek yang paling ceria dikelasnya. Rene kelas 3 SMP. Ia bersekolah di salah satu smp favorit dikota Padang, SMPN 2, yang berada di Jln. Bundo Kanduang No. 27 Padang.
"bruuuuuk......" karna berjalan sambil melamun, gak sengaja Rene menabrak Fiki, teman sekelasnya. Bukannya minta maaf, Rene hanya menatap Fiki sekilas dan meneruskan jalannya menuju tempat duduknya tanpa menoleh kebelakang, Fiki pun tak berkomentar apa-apa. Semenjak kelas 9 ini, mereka sama sekali belum pernah berbicara, karna suatu kesalahpahaman yang sampai saat ini masalah itu belum terselesaikan.
"Rene... pagi-pagi kok udah lesu gitu sih? ada masalah apa?" tanya Feni, saat Rene menjatuhkan badannya di kursi.
"Ituloh Fen, masalah si Fiki, semalam gue kepikiran lagi. Gue bingung sama tuh anak. kenapa sih dia masih perang dingin sama gue sampai sekarang? padahal sekarang kita mau tamat dari smp 2" jelas Rene muram.
"Yah.. dari dulu lo mikirin itu mulu Ren. mau gimana lagi Ren, mungkin dia emang gak mau berteman sama elo lagi. lo inget-inget untuk kesekian kalinya deh, lo punya salah apa sama dia?" kalimat Feni ini sudah berkali-kali Rene dengar. Kalau Rene nanya masalah ini ke Feni, pasti Feni menjawabnya seperti itu.
"Gue rasa, gue gak punya punya salah apa-apa deh sama dia"
Tiba-tiba Rene teringat sesuatu. "Feen!! gue inget!! kemaren si Nina sms gue, katanya Fiki marah ke gue gara-gara pas semester 2 kelas 8 tahun lalu, gue dapet ranking 3, gantiin posisinya. kan si Fiki jadi ranking 4, gara-gara gue Ranking 3. Pas gue Tanya ‘dari mana lo tau kayak gitu Nin?’ dia malah bilang kalau dia gak bisa ngasih tau gue dari mana dia tau"
"mm… masa sih gara-gara itu Ren? mm... tapi mungkin aja kali ya, soalnya kan Si Fiki orangnya ambisius banget tuh kalau masalah belajar dan sekolah" kata Feni sambil mengerutkan keningnya. "gimana, kalau kita nanyain masalah ini lagi ke Fiki langsung? kayak 3 bulan yang lalu" tambahnya.
"yaah.. gue males Fen. dulu gue sendiri yang nanya sama dia, tapi dia gak jawab yang gue tanya. ntar kalau kita tanya lagi, apa dia mau berubah pikiran buat jawab pertanyaan kita?" tanya Rene dengan raut wajah sedih.
sebelum masalah perang dingin ini terjadi, Fiki adalah sahabat Rene yang udah diketahui kedekatannya oleh teman-tema lainnya. Tapi, semenjak pembagian lafor kelas 8 semester 2 tahun lalu, Fiki jadi bersikap dingin gitu ke Rene. Berkali-kali Rene nanya ke Fiki apa salah Rene ke dia, tapi Fiki tetap saja gak mau jawab. Apa memang karna dulu Rene mengambil posisi Fiki di ranking 3?
"mm... kita coba aja dulu Ren" kata Feni.
Setelah berfikir sebentar, Rene pun membulatkan tekadnya untuk menanyakan kembali apa salah dia kepada Fiki. Apakah yang dikatakan Nina itu benar atau tidak.
"oke!! ini demi persahabatan gue sama Fiki!! apalagi kita mau tamat dari smp 2, gue gak mau masih tetep perang dingin sama Fiki. gue maunya kami berdua bisa kayak dulu lagi. gue mau menghabiskan waktu gue di smp ini tanpa ada masalah. gue mau saat-saat terakhir di smp 2 ini, meninggalkan kenangan yang baik sama sahabat-sahabat gue. bukan berantem kayak gue sama Fiki ini" kata Rene sunguh-sungguh.
sepulang sekolah……..
“please jawaab Fik, apa bener selama ini lo marah ke gue gara-gara itu?” kata Rene dengan muka memelas. Beberapa menit yang lalu Rene sudah menceritakan apa yang ingin dikatakannya kepada Fiki. Termasuk tentang perkataan Nina. Tapi Fiki masih diam saja.
Mm gue jujur aja apa enggak ya. Gue jadi gak tega juga nih sama Feni. Apalagi kami udah lama bersahabat. Selama ini kok gue jadi munafik gini sih? Sebenarnya kan gue yang bilang ke Nina dan teman-teman yang lain kalau Fiki sama Rene itu berantem karna masalah Rankin,. supaya masalah sebenarnya gak terungkap. Padahal masalah sebenarnya kan gara-gara gue yang melarang Fiki agar gak dekat-dekat sama Rene, batin Feni.
“mm sebenarnya…” belum sempat Fiki menyelesaikan perkataannya, Feni sudah memotong.
“mmm Ren, sebenarnya dulu Fiki suka sama elo dan mau nembak elo pas nerima rafor kelas 8 semester 2. Tapi gue bilang ke Fiki kalau elo gak suka dan gak akan pernah suka sama dia. Jadinya gue suruh aja si Fiki agar menjauh dari elo. Gue melakukan ini karna…... karna… gue udah lama suka sama Fiki ,Ren, sejak kelas 7. Tapi dia malah sukanya sama elo. Please Ren maafin gue. Kalian perang dingin gara-gara gue. Gara-gara jealous gue yang gak jelas ini. Gue mohon, maafin gue Reeen” Kata Feni sambil terisak-isak. Baru disadarinya bahwa selama ini perbuatannya itu salah.
“Feni… jadi selama ini lo suka sama Fiki? Lo lakuin ini karna jealous? Jujur Fen, gue kecewa sama elo, tapi gue…….. seperti yang gue bilang tadi pagi di kelas, gue gak mau di bulen-bulan terakhir di sekolah ini ada masalah. Gue mau happy-happy bareng sahabat-sahabat gue” ujar Rene sambil menyunggingkan senyum lembut. Senyum seorang sahabat.
“jadi lo maafin gue Ren? Makasih ya Reen” kata Feni, masih terisak-isak Ia memeluk Rene.
“Fik, jadi sekarang kita sahabatan lagi kan?” Tanya Rene kepada Fiki.
Selama pembicaraan Rene dan Feni tadi, sebenarnya Fiki udah merasa malu banget. Soalnya sekarang Rene udah tau kalau dia suka sama Rene. Mampus gue, Rene udah tau. Yaudah deh, udah terlanjur, batin Fiki.
“iya Ren. Kita sahabatan lagi”
“mm gimana kalau kita bareng-bareng tes di SMA 10? Kan asyik tuuh kalau lulus tes dan kita 1 sekolah lagi…!!” kata Feni bersemangat.
“iya asyik banget tuh!! Mulai sekarang kita harus lebih giat belajar agar dapetin SMA 10!!” jawab Rene tak kalah bersemangat.
Mulai hari itu, Rene dan Fiki kembali bersahabat. Satu hal yang tidak diketahui Feni dan Fiki. Sebenarnya Rene udah lama juga suka sama Fiki, tapi Ia menyembunyikan perasaannya itu. Hal yang diinginkannya saat ini adalah menghabiskan waktu dengan hal yang bermanfaat dengan sahabat-sahabatnya di sekolah. Dan yang terpenting dan sangat diinginkannya, LULUS UN DENGAN NILAI YANG BAIK DAN MENDAPATKAN SEKOLAH LANJUTAN YANG DIINGINKANNYA!
Semoga kita semua juga punya semangat belajar seperti Rene agar dapat SMA yang kita inginkan!! :) keep spirit friends!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar